Senin, 17 Desember 2012

Analisa Kasus Andrew Conley Terhadap Film "Dexter"



Latar Belakang Kasus
Dexter adalah serial televisi yang telah diangkat dari sebuah novel karangan Jeff Lindsay’s yang berjudul “Darkly Dreaming Dexter”. Dalam film ini menceritakan tentang Dexter Morgan, adalah seorang detektif/petugas forensik di kepolisian Miami. Ia bekerja sebagai blood spatter analyst di mana tugasnya adalah menganalisa cipratan & pola darah di sebuah tempat kejadian pembunuhan. Dari analisanya bisa diperoleh tentang bagaimana pembunuhan tersebut terjadi, waktu pembunuhan sampai alat yang digunakan. Namun, Dexter juga mempunyai kepribadian lain yaitu, bila malam hari tiba dia menjadi pembunuh berantai yang sadis. Begitu ada pembunuh lain yang berhasil lolos dari hukum, maka Dexter akan menculiknya ke sebuah ruangan khusus yang ia siapkan untuk ritual pembunuhannya.

Pada tahun 2009 ada seorang remaja bernama Andrew Conley, asal Irlandia yang berumur 17 tahun. Andrew Conley adalah salah satu penggemar dari acara serial televisi Dexter. Seiring dengan berjalanya waktu, Andrew Conley merasa dirinya adalah Dexter. Andrew diketahui telah membunuh adik kandungnya sendiri yang berumur 10 tahun bernama, Conner Conley. Alasan ia membunuh adiknya sendiri karena ia merasa bahwa adiknya telah bersalah dan jahat sehingga ia mempunyai hasrat untuk membunuh adiknya. Telah diketahui sebelumnya bahwa Andrew Conley juga memiliki masalah kejiwaan, karena ia tinggal jauh dari orang tuanya maka ia tidak mempunyai tokoh yang patut ia teladani untuk dapat ia contoh. ia sangat menyukai tokoh Dexter dalam serial televisi dan ia telah menjadikan tokoh Dexter tersebut sebagai panutannya untuk ditiru dan dicontoh.

Pada akhirnya Andrew Conley pun mempraktekan adegan tersebut kepada adiknya sendiri, Conner Conley. Ia membunuh adiknya dengan cara mencekik sang adik selama 20 menit, setelah adiknya tak sadarkan diri ia pun memasukan tubuh adiknya ke dalam sebuah tas sampah, setelah itu ia membuang adikknya tersebut ke taman dekat rumah mereka di Rising Sun, Indiana.

Pada tanggal 28 November 2009, Andrew melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian, dan ia pun mengakui bahwa dirinya sendirilah yang sudah membunuh adiknya. Andrew mengaku sudah ingin melakukan pembunuhan selama bertahun-tahun. Ia juga pernah mengkhayal untuk membunuh ayahnya.


Fungsi Komunikasi Massa (Luas), Terhadap Kasus Andrew Conley
1.      Packaging & Distribution of Culture
Fungsi dari komunikasi massa ini adalah mengemas dan menyebarkan kebudayaan melalui komunikasi massa. Media massa yang dapat digunakan untuk menjalankan peran ini yaitu koran, televisi dan film. Film dexter sendiri merupakan salah satu media yang digunakan untuk mengemas dan mendistribusikan kepribadian seorang Dexter kepada penonton film Dexter tersebut yang ternyata mempengaruhi kepribadian dari salah satu penontonnya yaitu Andrew Conley.

2.      Popularizing & Validating Function
Fungsi ini menjelaskan bahwa melalui komunikasi massa suatu pemahaman tentang apa itu kenyataan dan membuat percaya atau tentang suatu kebenaran dan kebohongan, disebarkan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari generasi ke generasi, yang dipopulerkan melalui proses yang disajikan dalam bentuk berita, hiburan, olahraga dan program iklan yang menceritakan kepada kita tentang orang-orang dan kehidupannya serta cara berpikirnya dan kebiasaan khususnya. Mempelajari tentang suatu hubungan, keluarga, kehidupan, musik, kriminalitas, dll. Dalam hal ini komunikasi massa menyebarluaskan berita tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Andrew terhadap adik kandungnya karena terinspirasi dari serial film terkenal yang ditayangkan di televisi dan dalam berita ini juga dijelaskan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh Andrew juga didorong karena faktor kejiwaan yang diperburuk karena tanpa adanya pengawasan dari orangtua.

3.      Social Contact & Sense of Community
Menurut Robert Kubey dan Mihaly Csikszentmihalyi, konsumsi komunikasi massa dapat menggantikan hubungan manusia secara langsung dan membantu seseorang keluar dari situasi yang terisolir dan perasaan kesepian. Seperti orang yang kekurangan interaksi dengan orang lain, contohnya pengangguran, orang yang bercerai, janda, orang yang memiliki faktor kejiwaan, ataupun orang yang kesehatannya menurun, lebih suka menonton televisi daripada melakukan hal lain untuk menemani, mendapatkan informasi atau sebagai pelarian. Dari kasus Andrew terlihat bahwa kondisinya yang memiliki kelainan jiwa dan jauh dari orangtua serta ketertarikannya dengan kepribadian yang ada di dalam tokoh Dexter maka akan menimbulkan kebiasaan baru yaitu terus menerus mengkonsumsi acara serial tv tersebut untuk menemaninya yang secara tidak langsung film Dexter dengan ceritanya yang cukup sadis ini telah menjadi bagian interaksi dengan dirinya agar tidak merasa kesepian.

Dampak dari Kasus Andrew Conley

1. Dampak Kognitif
Dampak kognitif merupakan perubahan apa yang diketahui, dipahami, dan dipersepsi. Dalam kasus ini dampak kognitif yang terdapat di Andrew Conley yaitu, Andrew menjadi mengetahui sosok pembunuh bernama Dexter dan ia jadi mengetahui cara-cara untuk membunuh orang. Andrew pun sangat menjadi terpengaruh dengan Dexter, sehingga ia pun mempunyai persepsi bahwa membunuh bukanlah suatu hal yang salah untuk dilakukan. 

2. Dampak Afektif

Dampak afektif yaitu mengubah apa yang dirasakan, disenangi, dibenci. Berkaitan dengan perasaan, rangsangan emosional, sikap atau nilai. Dampak afektif yang mempengaruhi Andrew adalah kesenangannya ia kepada Dexter, selain itu ia juga menyukai hal-hal yang kriminal. Pada saat menonton serial Dexter, Andrew sangat mengamati adegan demi adegan pembunuhan dengan penuh perhatian. Hasilnya serial tersebut telah merubahnya, dan ia pun merasakan bahwa dirinya sama seperti Dexter. Andrew juga menyatakan bahwa hasratnya untuk membunuh sama dengan hasrat untuk makan yang harus dipenuhi.


3. Dampak Konotatif
Dampak konotatif menimbulkan pola-pola tindakan, kegiatan, atau perilaku nyata yang dapat diamati. Dampak konotatif sangat jelas terlihat sekali dari kasus ini, yaitu dengan tindakan Andrew yang telah melakukan pembunuhan kepada adiknya sendiri.